Lompat ke isi utama
Pemanfaatan Limbah Untuk Perbaikan Sekolah

Pemanfaatan Limbah Untuk Perbaikan Sekolah

PRABUMULIH - PT. Hakaaston sebagai salah satu penunjang pembangunan terutama di ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) berupaya merealisasikan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di area proyek. Salah satunya adalah di area sekiat Ashpalt Mixing Plant (AMP) area Prabumulih. Realisasi TJSL di area AMP Prabumulih ini salah satunya adalah dengan pemanfaatan limbah yang berasal dari AMP itu sendiri.

Limbah dari Ashpalt Mixing Plant (AMP) atau biasa disebut limbah filler ini sudah menjadi material yang terus digunakan untuk perbaikan pada sekolah lama di lingkungan proyek. Limbah filler ini merupakan limbah yang dihasilkan dari sistem mixing dan hembus fosfat. Limbah tersebut memiliki kandungan komponen yang berbeda-beda, tetapi umumnya limbah filler mempunyai kandungan fly ash dan silik atau flue dust.

Dengan menggunakan limbah filler yang sudah diolah menjadi campuran pembuatan paving block dari Ashpalt Mixing Plant (AMP) ini, sekolah di lingkungan proyek bisa meminimalkan pengeluaran biaya untuk perbaikan pada sekolah. Limbah filler ini juga memiliki kandungan material yang sangat baik untuk digunakan dalam penggunaannya. Selain itu, limbah filler ini juga memiliki kandungan material yang sangat baik untuk digunakan dalam penggunaannya. Dengan adanya limbah filler yang sudah diolah dari Ashpalt Mixing Plant ini, maka sekolah di lingkungan proyek tidak lagi mengalami masalah ataupun kendala dalam mendapatkan material yang berkualitas untuk memperbaiki sekolah. Dan juga, limbah filler dari AMP juga memiliki daya tahan terhadap panas dan tekanan yang sangat besar sehingga biaya perawatan dan pemeliharaan area sekolah menjadi berkurang.

Selain untuk membantu masyarakat disekitar area proyek, pengolahan limbah filler ini juga baik untuk lingkungan karena minimnya material buangan yang menjadi efek dari pengoperasian AMP.