Binjai, Sumatera Utara – PT. Medan Binjai Toll bersama HKA mencatat volume kendaraan yang melintas di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) khususnya di ruas tol Medan-Binjai mengalami peningkatan selama masa mudik Lebaran 1445 Hijriah.
General Manager Technical Operation and Maintenance (TOM) PT. Medan Binjai Toll, Peri Joni, menyampaikan peningkatan trafik volume kendaraan mulai terlihat sejak tanggal 5 April 2024 atau H-5 menjelang lebaran 2024.
“Kami mendata sejak tanggal 5-9 April 2024 total kendaraan yang melintas naik sebesar 20 persen jika dibandingkan pada volume lalu lintas normal,” kata General Manager Area TOM PT. Medan Binjai Toll, Peri Joni, dalam keterangannya, Rabu (17/4/2024).
Selain itu, pihaknya juga menyampaikan selama lebaran 2024 tidak ada kasus kecelakaan yang terjadi di jalan tol ruas Medan-Binjai.
“Selama arus mudik dan balik lebaran 2024 tidak ada kecelakaan yang terjadi di tol Medan-Binjia. Ini menjadi satu hal yang baik ya. Kami juga sebelumnya sudah melaksanakan operasi Over Dimensian Over Load (ODOL), Microsleep atau mengantuk dan operasi simpatik terhadap pengguna jalan,” tambah Peri.
PT Medan Binjai Toll terus mengimbau kepada para pemudik yang melintas untuk tetap berhati-hati, memastikan saldo E-Toll tercukupi untuk menghindari potensi kemacetan di gerbang tujuan, dan jika mengalami kondisi mengantuk ataupun lelah dapat beristirahat di posko layanan atau rest area sementara yang telah disediakan. (End)
Sekilas Tentang Ruas Tol Medan-Binjai
Ruas Tol Medan-Binjai memiliki peran strategis dari jaringan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang menghubungkan 2 (dua) kota besar di Sumatera Utara dengan panjang 17,3 KM. PT. Medan Binjai Tol adalah Badan Usaha Milik Jalan Tol (BUJT) yang melakukan pengusahaan di Jalan Tol Medan-Binjai dan HKA yang menjadi penyedia jasa layanan operasi Jalan Tol Medan-Binjai. Keberadaan Ruas tol Medan-Binjai turut memberikan dampak meningkatkan pertumbuhan sosial ekonomi masyarakat dengan mempersingkat jarak dan waktu tempuh pendistribusian barang dan jasa baik dari sektor pertanian, perkebunan, hingga perdagangan.